Kepala Pancaroba Berdiri

Terbengkalai, terbelalang, terbelakang Deru mendebu menderu debu Tulisan ini bukan puisi biasa Tapi kematian yang kagum akan kesadaran urat dewa Yang memang terjadi di dunia Perasaan salah berubah menjadi hina bahagia Canda tertawa terbahak menelan kehidupan Tersenyum pahit akan dunia berotasi Sadar hidup semrawut tidak abadi Hanya orang kecil tak bernyali yang mati Takut bercuma-cuma…Lanjutkan membacaKepala Pancaroba Berdiri

Sunyi Pelataran

Puisi Sunyi Pelataran Pelataran itu senyap bagai sunyi Kosong Pelataran itu sunyi bagai senyap Hampa Pelataran itu kosong Sunyi Pelataran itu hampa Senyap Kosong, hampa, sunyi, senyap Pelataran itu … Karya Farid P.Lanjutkan membacaSunyi Pelataran

Ketika Waktu Telah Tiba

Di sana telah ada beberapa tempaan yang telah tersisa. Yaitu ketika adanya secercah waktu yang menemani dan tetap menghidupi cita-cita. Ketika beberapa profesional berkata bahwa target adalah satu-satunya, aku harus berkata bahwa budaya untuk mencapai visi tersebutlah harusnya menjadi titik tindih terberat dalam organisasi apapun, dan layak dibangun secara seksama.Lanjutkan membacaKetika Waktu Telah Tiba

Jakarta: Medan Perang Tanpa Batas

Ini adalah medan perang. Tanpa batas. Seluruh raja berkumpul membuat penguasa membangun massa. Tiap kerajaan adalah kekayaan. Peradaban. Budaya. Entah budaya rongsok atau budidaya akbar. Dalam kota terpaut Pareto, yang sedikit menguasai yang banyak, dan yang banyak memperebutkan kehidupan. Semu.Lanjutkan membacaJakarta: Medan Perang Tanpa Batas