Kategori
Puisi

Kepala Pancaroba Berdiri

Terbengkalai, terbelalang, terbelakang

Deru mendebu menderu debu

Tulisan ini bukan puisi biasa

Tapi kematian yang kagum akan kesadaran urat dewa

Yang memang terjadi di dunia

Perasaan salah berubah menjadi hina bahagia

Canda tertawa terbahak menelan kehidupan

Tersenyum pahit akan dunia berotasi

Sadar hidup semrawut tidak abadi

Hanya orang kecil tak bernyali yang mati

Takut bercuma-cuma hidup tak henti kerja rodi

Putuskan, hancurkan adat tak tenteramkan hati

Haus laksana agung yang ubah hidup sang dewi

Berhenti bukan aksi dan opsi yang adil

Melainkan putus asa tergenggam panca indra

Sedang yang kita lakukan kepala pancaroba

Mendaki dunia tembus belenggu penjajah diri